Halaman

Foto saya
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Your Future Psychology

Selasa, 09 Juni 2015

Warna

Hari kelima di Instalasi Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit

08.05 Aku baru datang, telat, as always~ kuputuskan untuk langsung ke lt 4 ruang rehab di gedung belakang rumah sakit, seharusnya aku harus absen lebih dulu di poli psikologi lt 2 di ruang depan gedung rumah sakit, tapi karena takut telat ikut briefing awal, aku akhirnya berjalan sendiri ke rehab. Aku pikir, hanun dan ayu sudah menantiku di sana, tetapi pukul 08.15 mereka baru datang dari poli, mereka menungguku disana katanya

08.30 Kami mahasiswa magang memberikan laporan kepada tim rehab bahwa akan mengisi DGT untuk pasien rawat inap, diisi oleh Bunga, dengan tema pengetahuan umum pengenalan warna. Dilanjutkan dengan pemberian latihan kerja (LatKer) berupa kerajinan tangan kreasi gantungan kunci dari kain flanel. 

10.30 Setelah aku mengamati DGT untuk pasien day care, mencoba membayangkan diriku berada di depan, dan bagaimana meng-handle suasana dan membangun komunikasi yang baik bagi para pasien, aku kembali ke ruang jahit, hanun dan ayu sedang mempersiapkan alat-alat, membuat contoh, dan membuat pola gantungan kunci untuk latker nanti siang. Kami semua gugup, untuk pertama kalinya kami harus berkomunikasi, belajar berhadapan langsung dengan pasien skizo, ini kehidupan sesungguhnya, kehidupan nyata, bukan hanya teori yang aku pelajari di semester sebelumnya di bangku kampus. Rasanya cemas, gugup, khususnya aku, seperti ada kupu-kupu di dadaku, kadang jantungku berdegup kencang, kadang degupannya malah terlalu lambat, aku cemas, aku sangat cemas, berkali-kali aku baca tahap-tahap DGT yang sudah kusiapkan sebelumnya di rumah.

14.00 Ini giliranku, setelah 15 menit pasien rawat inap melakukan senam bersama-sama, aku diberi tepuk tangan, diiringi dengan tepuk tangan kini aku berdiri di depan mereka, jumlahnya perempuan lima orang, sedangkan laki-laki kurang lebih 10 orang, aku tidak menghitungnya dengan detil. Tahap pertama yaitu memperkenalkan diri, kusebutkan diriku, namaku, statusku sebagai mahasiswa pkl (praktek kerja lapangan), kemudian aku mempersilakan pasien baru dari perempuan bernama ina (32) dan laki-laki bernama ikhsan. Mereka cukup koperatif, mereka perkenalkan diri mereka satu persatu, nama lengkap, usia, hobi, pendidikan terahir, dan alamat. Setelahnya aku memberikan penjelasan mengenai jenis warna, warna primer : merah, kuning, biru dan warna sekunder : hijau, abu-abu, coklat, ungu, nila, hitam, dan lain-lain. Kemudian aku meminta beberapa pasien mengulang apa penjelasanku tadi. Beberapa pasien yang aku tunjuk mengulangnya dengan baik. Mereka cukup pintar dan memahami materi dariku. Kemudian aku bagikan kertas origami berwarna untuk mereka. ada warna hijau, biru, merah, dan kuning. setelah mereka sudah memegang masing-masing, aku meminta mereka menunjukkan kertasnya, melambaikan kertasnya ke atas, mereka menurutiku, aku senang, aku menikmatinya. "bagi bapak/ibu yang memegang kertas origami berwarna merah, silakan berdiri" mereka berdiri, Salah satu pasien bertanya "suster, saya ini udah berdiri belum? *menunjukkan kertas berwarna hijau di tangannya*. aku menjawabnya, dengan tulus. Mereka yang berdiri aku minta untuk menyebutkan benda-benda apa saja yang ada didunia ini yang berwarna merah, aku bertanya pada mereka satu persatu. Begitupun untuk kertas origami berwarna kuning, hijau, dan biru. Ketika giliran warna kuning "kotoran manusia bu, terus pisang, terus biasanya pakaian dalam untuk perempuan". Salah satu pasien "paaa..ga; bu, paaa...ga;" setelah aku tanya apa saja yang berwarna hijau, ia pasien skizo berciri sikap kekanak-kanakan ditulis di riwayat gangguannya, ada gangguan pada gerakan motorik dan gerak bibirnya juga. Tadinya kami (aku dan tim rehab) kira, ia bicara "masker" tapi ternyata bukan, setelah ia menggerakan tangannya seperti sedang mendorong sesuatu dan menyebut dengan terbata bata "pin...tu" baru kita memahami ia menyebut kata "pagar" untuk benda berwarna hijau. tahap selanjutnya, setelah semua pasien menjawab nama-nama benda sesuai warna kertas yang ia dapat, aku menjelaskan gambar-gambar yang sudah aku print dan aku laminating dirumah, ada gambar lampu merah, ada gambar bendera Indonesia, ada gambar ruang kantor, dan ruang tamu, serta buah buahan. Untuk gambar ruang kantor dan ruang tamu, aku mempersilakan siapapun yang berani maju ke depan dan mempresentasikan menyebutkan apa saja benda di dalam gambar serta memiliki warna apa. Ada sebanyak empat pasien yang berani maju ke depan. 25 menit aku memberi materi, ditutup dengan salam kemudian aku serahkan mereka ke kedua temanku, hanun dan ayu untuk dibimbing latihan kerja membuat gantungan kunci (untuk perempuan) dan pertukangan (untuk laki-laki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar