Hari ke-empat belas, Instalasi Rehabilitasi Psikososial, Rumah Sakit Duren Sawit
07.50 Aku tiba lebih awal, ketika ku buka pintu ruangan staff tim rehab, ternyata hanya ada ayu, hanun, dan ka niki didalamnya. Aku masih sangat ngantuk. Aku mencoba untuk tidur di ruang menjahit, tapi pendingin ruangan disana tidak berfungsi, jadi aku terpaksa menahan kantuk di ruang staff. Briefing selesai, kami mahasiswa magang hanya menyampaikan perihal laporan pengembalian pasien yang kami pegang masing-masing, kemudian membicarakan soal laporan yang nantinya akan ada presentasi dari kami ke pihak rumah sakit di akhir magang kami.
10.00 Pasien Day Care diajarkan tentang kebersihan dan kesehatan oleh Ka Niki. Ada dua pasien baru kali ini, semuanya masih remaja, satu pasien menarik perhatianku, hidungnya mancung, alisnya tebal, matanya bagus, seperti orang arab, seperti biasa aku suka orang dengan arabian face :) Role play dibawakan oleh Bapak, Bapak memberikan gerakan-gerakan senam otot dengan mudah. Pasien tidak perlu berdiri, gerakan pertama memasukkan ibu jari ke empat jari lainnya sambil mengempit dan mengepal, kemudian kedua tangan secara berlawanan diadu, saling bertabrakan, dihitung sebanyak 36 kali. Dilanjutkan gerakan kedua, yaitu kedua tangan dibuka tulang dari jari kelingking tangan kanan dan jari kelingking tangan kiri diadu, dibiarkan saling bertabrakan, sebanyak 36 kali juga. Dan ada banyak gerakan lainnya. Semua pasien mengikuti, memahami, dan sangat kooperatif, di akhir materi, bapak mempersilakan mereka menghafal gerakan demi gerakan agar bisa diaplikasikan dirumah
13.00 Waktunya menjemput pasien rawat inap, kali ini aku memutuskan untuk tidak ikut menjemput, karena sedang asik bernyanyi dengan diiringi gitar oleh ka Ardi. Tidak lama kemudian pasien berdatangan. Ada satu pasien laki-laki baru dari ruang belimbing. Selebihnya masih sama seperti pasien kemarin, aku hafal nama-nama mereka satu persatu. Mba Y datang dengan mengenakan kerudung berwarna ungu, sebenarnya tidak match dengan seragam kuningnya, khas ruang bengkoang (VIP). Langsung saja bu Y menyalami kita satu per satu. "Cantik bangeeet mbaaa pake kerudung". "iya dooong, dulu kan aku sebenarnya emang pake mbaaa" langsung dijawabnya. Beberapa menit kemudian bu S datang, ia mengoceh seperti kemarin. Mengucapkan salam dengan riang. pasien F25 memang menarik bagiku, karena dua minggu ini aku hanya bertemu pasien pasien F20 saja.
13.45 Materi DGT dipimpin oleh Bapak, tentang bimbingan rohani, pasien yang kristen dipimpin oleh Pak Taruli di ruang konsultasi psikologi. Bapak membahas tentang bulan puasa, apa itu puasa, bagaimana ketentuan puasa, bagaimana ayat yang menunjukkan perintah dari Allah, apa saja larangan puasa. Di akhir materi, satu pasien menyimpulkan dengan sangat baik. bu S banyak bertanya dan banyak meminta untuk "pee", tetapi bapak menahan, karena bapak tau ia hanya berpura-pura atau hanya sekedar mencari perhatian. "jadi, puasa itu 24 jam?" tanyanya, semuanya diam, ada yang tertawa, ada yang sudah malas mendengar respon darinya. Sama seperti pasien, kami sebagai tim juga sebagian seperti itu, sudah malas mendengar respon darinya. "Menurut kamu gimana? tadi kan sudah bapak jelaskan" jawab Pak Pandi, "jadi, jawabannya gimana pak? saya kan nanya, saya kan lagi jadi iren, kalo iren itu agamanya nasrani, jadi saya ga tau puasa itu gimana, iren tuh disini *menunjuk ke arah nadi di tangan*" kalau sudah begitu, langsung saja tim kami "heeehh, panggil bu titi nih, atau mau diiket disini? mau pulang ke berry apa ikut rehab?" "ikut rehab bu, iya iya ikut rehab" jawabnya
14.00 Terapi musik dimulai, ini ketiga kalinya saya menyaksikan pasien bernyanyi, tetapi kali ini paling ramai, banyak sekali yang berada di depan meja, mengantri ingin mengambil cd atau dvd dvd lagu yang mereka ingin nyanyikan. Crowded, suara bu S dimana-mana, bu Y juga yang suka ngobrol, suka sekali bercerita kepada siapa saja. Hectic. Tapi akhirnya semua dapat giliran, situasi jadi tenang. Lagu pertama dinyanyikan oleh bu Y, judulnya "hey ladies" dari rossa. Selain terapi musik kali ini paling crowded, kali ini juga karokean pasien paling kekinian, tidak ada lagi lagu kemesraan seperti kemarin-kemarin, tidak ada lagi lagu lagu dari penyanyi yang sepuh, dilanjutkan oleh lagu "gantengnyaaa, pacarku aaw, gantengnya pacarku aaaw, tak jemu jemu aku memandangnyaaaaa" dari bu S. ia terlihat sangat mania. sangat mania. Bu O menyanyikan lagu takdir cinta dari Rossa, didahului oleh ibu L yang bernyanyi lagu ayat-ayat cinta. Aku lupa ketika di tengah lagu apa, bu Y dan bu S maju ke depan, saling berdansa, menari, melakukan gerakan-gerakan berdua, memutar badan, melompat, menggeliat geliat seperti gerakan balerina, aku tidak tahan tertawa, aku tertawa sepuasnya di belakang bangku, sambil menutup mulut, sampai mataku berair dan wajahku seperti tomat, apalagi setelah menyaksikan bu S menyanyikan lagu dangdut gantengnya pacarku, sangat manja, gerakannya aneh-aneh, kadang kabel mic dililit lilit ke lehernya, atau ketika ia menyebutkan kata "Aw" itu terdengar tidak enak dan sangat keras di kupingku karena ia bernyanyi sangat dekat ke mic, seperti mulutnya sudah menempel dipermukaan mic. Dilanjutkan lagu iwan fals, kemudian lagu ungu, kadang pasien-pasien laki-laki yang bernyanyi didekati oleh bu S, bu S merangkulnya, kemudian bernyanyi bersama-sama. pasien G bahkan merangkul balik bu S, jadilah mereka saling merangkul berdua, bu Y yang melihat dari belakang "cieee kikikikiiiwiwww" dilanjutkan dengan tawaan dari beberapa pasien, ini momen yang tak pernah akan kulupa. Mengharukan bila diingat, mereka saling membantu, saling menguatkan, satu sama lain. dan ditutup oleh mas S yang menyanyikan lagu krispatih "..............................
Masya Allah hahaha lucu2 banget pasien2mu Bung😊
BalasHapusNanti kapan-kapan gue ajak main kesana ya
BalasHapus