Hari ketiga, Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, Pemprov. DKI Jakarta
08.00 Aku telat. Sesampai di rumah sakit, aku langsung ke lantai dua, ke poli psikologi, kami harus kesini dulu untuk absen anggota tim magang. Setelah pintu kubuka, hanya ada marsya dan aisyah yang menyambutku, tidak ada psikolog dan petugas lainnya. Mereka ijin datang telat dan memberikan perintah pada marsya dan aisyah untuk standby di dalam ruangan. Aku diserbunya. Diminta menceritakan bagaimana pengalaman di rehab mental. Aku bercerita panjang lebar. Ditutup dengan "semangat yaaa buuung!!" dari keduanya, kemudian aku menutup pintu poli psikologi, berjalan tergesa-gesa menuju gedung belakang. gedung rehabilitasi mental
08.25 Sesampainya diruangan, aku hanun dan ayu menghadap pak Padin, Pak Padin memberi tahu ulang tentang rencana pemberian DGT untuk pasien rawat inap dan latihan kerja untuk mereka. menjelaskan pula bahwa kami harus membuat laporan dan harus diserahkan sesuai jadwal, tanggal 22 juni nanti. Setelahnya kami di briefing, petugas piket hari itu mba ineu. Mba ineu memimpin briefing. Semua petugas menjabarkan pasien mereka masing-masing.
09.10 Pasien day care hanya berjumlah enam orang. Satu diantaranya pasien baru. Ia diminta memperkenalkan diri, kemudian ia mengenalkan nama panjangnya, usia, alamat, hobi dan pendidikan terahir, yang menakjubkan adalah ia mengaku lulusan S1 Akuntansi Trisakti. Ia perempuan, sikap dan perilakunya sangat kooperatif, tidak terlihat sikap abnormalitas atau gangguan macam-macam. Setelah diberikan materi mengenai pengelolaan uang, diantaranya Pak Riza tanya jawab tentang fungsi uang, siapa yang mencetak uang, siapa yang mengedarkan uang, uang lima ribu tergambar pahlawan siapa, seterusnya uang sepuluh ribu, dua puluh ribu, seratus ribu, dan seribu rupiah. Kemudian pasien diberikan role play, peran pedagang dan pembeli secara bergantian. Hasilnya sangat baik, mereka dapat menawar barang dagangan, menjajakan dagangan, sampai memberikan uang kembalian dari pembeli.
10.00 Pasien day care istirahat lima belas menit dan akan dilanjutkan untuk latihan kerja, ke pertukangan, meronce, atau aplikasi komputer. Sedangkan, kami dipanggil bapak ke ruangan, kami bertiga diberikan modul yang berisi visi mis tujuan dan penjelasan teori lainnya dari bagian instalasi rehabilitasi mental. Bapak memberikan penjelasan mengenai banyak hal, macam-macam mulai dari perbedaan day care dan rawat inap, bagaimana gambaran beberapa pasien, sampai menjawab pertanyaan kami masing-masing. kami bertanya apakah ada komunikasi yang dianjurkan atau disarankan untuk pasien, jawaban dari bapak adalah komunikasi empati, kami harus belajar merasakan, bayangkan bagaimana merasakan apa yang pasien katakan dan pasien alami. Ini jg menjawab pertanyaanku dari kemarin lusa. ternyata bapak sudah menyarankan pada suster perawat di bangsal-bangsal bahwa jangan terlalu kasar kepada mereka. Berkomunikasilah dengan komunikasi empati.
14.45 Pasien rawat inap selesai diberikan materi tentang toilet training oleh bapak. Mereka sampai dibawa ke toilet untuk mengetahui dan melihat langsung apa itu westafel, bak, gayung, kaya, urinoir (untuk laki-laki), tempat sampah untuk softex wanita, dan lain-lain. Para pasien rawat inap diminta menyebutkan apa saja yang sudah mereka lihat. Selesai materi selama 15 menit lebih, materi hari jumat adalah terapi olahraga, mereka dibebaskan melakukan olahraga apapun, ada tenis meja, badminton, catur, bekel, congklak, karambol, dan ada yang membaca buku, majalah, atau bermain gitar.
16.30 Aku dan mami (mba nusye) memulangkan pasien, kami ke ruang berry, aku sudah dua kali kesana, ini yang ketiga kalinya. aku diarahkan untuk menuliskan SOAP para pasien wanita, dibimbing oleh mami, sambil aku menulis, salah satu suster memanggil satu pasien, dibawanya pasien itu ke luar ruangan penjara, namanya bu suhartina. "suhartinaaa, sini duduk, duduk depan saya" dengan diantar oleh perawat laki-laki ia digiring kedepan susternya. "selamat soreee" kata suster. "saya duduk, disini, abang ga duduk, saya disini duduk". "hey-hey, selamat soreee ibuuuu, sini lihat saya lihat sayaa" "iya saya mau makan bu, saya ga minta duit, saya cuma mau makan susteeer, kasih saya makanan dong" ia berceloteh terus-terusan. suster bilang " iyaaa, iyaa nanti. selamat soree" . "soreee" jawabnya. "saya suster yuni, ibu namanya siapaaa?" "suster yuni ya, ya saya suhartinaa, saya suhartina, ini suster yuni" . "iyaaaa, suhartina sudah bertemu suster ya tadi siaaang? suster siapa namanya?" "suster yeni, tadi siang suster yeni, sekarang suster yuni" . suster menjawab " bukaaaan, tadi siang suster ainiiii" .... "oooh iya suster aini suster aini saya suhartina skarang suster yuni". "iyaa, tadi ditanya apa aja sama suster ainiii?" ...."ditanya makan apa belum, saya mau makan aja" .."terus apa lagiii?" ...... "menghilangkan bisikan, bisikan, pergiiii pergiiiii, kamu bukan saya, kamu bukan suara saya, kamu bukan siapa-siapa kamu bukan suster ... kamu bukan dimana-mana, pergi .. pergiii. kamu suara palsuuu. pergiii pergiiii" .suster : "iyaaaa benaaaar,, ko tangannya gitu? gimana tangannya ayoooo??!!" pasien : *menutup kedua kuping dengan telapak tangan masing-masing* "pergiii . pergiiii.. kamu bukan suara saya, kamu bukan siapa-siapa kamu bukan suara sayaaa, kamu suara palsuu.. Allahu akbar allaahu akbar, allaaahua akbar alllahuakbar, asyhadu alla ilaa ha ilallaaah, asyahadu allaa ilaa ha ilallaaah *menirukan suara adzan* " kami semua dalam ruangan tertawa. suster : "yg benaar, ayoo ulang ulang, gimana cara menghilangkan bisikan?" Pasien: *menutup kedua kuping* "pergiii. pergiii. hush husssh, kamu bukan suara saya, kamu suara palsu, kamu pergiii..pergiii..."
... Bu suhartina memiliki aksis 1 f20 skizofrenia, dengan simtom positif dan simtom negatif
*nama sudah disamarkan demi kode etik psikologi*
08.00 Aku telat. Sesampai di rumah sakit, aku langsung ke lantai dua, ke poli psikologi, kami harus kesini dulu untuk absen anggota tim magang. Setelah pintu kubuka, hanya ada marsya dan aisyah yang menyambutku, tidak ada psikolog dan petugas lainnya. Mereka ijin datang telat dan memberikan perintah pada marsya dan aisyah untuk standby di dalam ruangan. Aku diserbunya. Diminta menceritakan bagaimana pengalaman di rehab mental. Aku bercerita panjang lebar. Ditutup dengan "semangat yaaa buuung!!" dari keduanya, kemudian aku menutup pintu poli psikologi, berjalan tergesa-gesa menuju gedung belakang. gedung rehabilitasi mental
08.25 Sesampainya diruangan, aku hanun dan ayu menghadap pak Padin, Pak Padin memberi tahu ulang tentang rencana pemberian DGT untuk pasien rawat inap dan latihan kerja untuk mereka. menjelaskan pula bahwa kami harus membuat laporan dan harus diserahkan sesuai jadwal, tanggal 22 juni nanti. Setelahnya kami di briefing, petugas piket hari itu mba ineu. Mba ineu memimpin briefing. Semua petugas menjabarkan pasien mereka masing-masing.
09.10 Pasien day care hanya berjumlah enam orang. Satu diantaranya pasien baru. Ia diminta memperkenalkan diri, kemudian ia mengenalkan nama panjangnya, usia, alamat, hobi dan pendidikan terahir, yang menakjubkan adalah ia mengaku lulusan S1 Akuntansi Trisakti. Ia perempuan, sikap dan perilakunya sangat kooperatif, tidak terlihat sikap abnormalitas atau gangguan macam-macam. Setelah diberikan materi mengenai pengelolaan uang, diantaranya Pak Riza tanya jawab tentang fungsi uang, siapa yang mencetak uang, siapa yang mengedarkan uang, uang lima ribu tergambar pahlawan siapa, seterusnya uang sepuluh ribu, dua puluh ribu, seratus ribu, dan seribu rupiah. Kemudian pasien diberikan role play, peran pedagang dan pembeli secara bergantian. Hasilnya sangat baik, mereka dapat menawar barang dagangan, menjajakan dagangan, sampai memberikan uang kembalian dari pembeli.
10.00 Pasien day care istirahat lima belas menit dan akan dilanjutkan untuk latihan kerja, ke pertukangan, meronce, atau aplikasi komputer. Sedangkan, kami dipanggil bapak ke ruangan, kami bertiga diberikan modul yang berisi visi mis tujuan dan penjelasan teori lainnya dari bagian instalasi rehabilitasi mental. Bapak memberikan penjelasan mengenai banyak hal, macam-macam mulai dari perbedaan day care dan rawat inap, bagaimana gambaran beberapa pasien, sampai menjawab pertanyaan kami masing-masing. kami bertanya apakah ada komunikasi yang dianjurkan atau disarankan untuk pasien, jawaban dari bapak adalah komunikasi empati, kami harus belajar merasakan, bayangkan bagaimana merasakan apa yang pasien katakan dan pasien alami. Ini jg menjawab pertanyaanku dari kemarin lusa. ternyata bapak sudah menyarankan pada suster perawat di bangsal-bangsal bahwa jangan terlalu kasar kepada mereka. Berkomunikasilah dengan komunikasi empati.
14.45 Pasien rawat inap selesai diberikan materi tentang toilet training oleh bapak. Mereka sampai dibawa ke toilet untuk mengetahui dan melihat langsung apa itu westafel, bak, gayung, kaya, urinoir (untuk laki-laki), tempat sampah untuk softex wanita, dan lain-lain. Para pasien rawat inap diminta menyebutkan apa saja yang sudah mereka lihat. Selesai materi selama 15 menit lebih, materi hari jumat adalah terapi olahraga, mereka dibebaskan melakukan olahraga apapun, ada tenis meja, badminton, catur, bekel, congklak, karambol, dan ada yang membaca buku, majalah, atau bermain gitar.
16.30 Aku dan mami (mba nusye) memulangkan pasien, kami ke ruang berry, aku sudah dua kali kesana, ini yang ketiga kalinya. aku diarahkan untuk menuliskan SOAP para pasien wanita, dibimbing oleh mami, sambil aku menulis, salah satu suster memanggil satu pasien, dibawanya pasien itu ke luar ruangan penjara, namanya bu suhartina. "suhartinaaa, sini duduk, duduk depan saya" dengan diantar oleh perawat laki-laki ia digiring kedepan susternya. "selamat soreee" kata suster. "saya duduk, disini, abang ga duduk, saya disini duduk". "hey-hey, selamat soreee ibuuuu, sini lihat saya lihat sayaa" "iya saya mau makan bu, saya ga minta duit, saya cuma mau makan susteeer, kasih saya makanan dong" ia berceloteh terus-terusan. suster bilang " iyaaa, iyaa nanti. selamat soree" . "soreee" jawabnya. "saya suster yuni, ibu namanya siapaaa?" "suster yuni ya, ya saya suhartinaa, saya suhartina, ini suster yuni" . "iyaaaa, suhartina sudah bertemu suster ya tadi siaaang? suster siapa namanya?" "suster yeni, tadi siang suster yeni, sekarang suster yuni" . suster menjawab " bukaaaan, tadi siang suster ainiiii" .... "oooh iya suster aini suster aini saya suhartina skarang suster yuni". "iyaa, tadi ditanya apa aja sama suster ainiii?" ...."ditanya makan apa belum, saya mau makan aja" .."terus apa lagiii?" ...... "menghilangkan bisikan, bisikan, pergiiii pergiiiii, kamu bukan saya, kamu bukan suara saya, kamu bukan siapa-siapa kamu bukan suster ... kamu bukan dimana-mana, pergi .. pergiii. kamu suara palsuuu. pergiii pergiiii" .suster : "iyaaaa benaaaar,, ko tangannya gitu? gimana tangannya ayoooo??!!" pasien : *menutup kedua kuping dengan telapak tangan masing-masing* "pergiii . pergiiii.. kamu bukan suara saya, kamu bukan siapa-siapa kamu bukan suara sayaaa, kamu suara palsuu.. Allahu akbar allaahu akbar, allaaahua akbar alllahuakbar, asyhadu alla ilaa ha ilallaaah, asyahadu allaa ilaa ha ilallaaah *menirukan suara adzan* " kami semua dalam ruangan tertawa. suster : "yg benaar, ayoo ulang ulang, gimana cara menghilangkan bisikan?" Pasien: *menutup kedua kuping* "pergiii. pergiii. hush husssh, kamu bukan suara saya, kamu suara palsu, kamu pergiii..pergiii..."
... Bu suhartina memiliki aksis 1 f20 skizofrenia, dengan simtom positif dan simtom negatif
*nama sudah disamarkan demi kode etik psikologi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar