Hari kesembilan, instalasi rehabilitasi mental, Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit
08.30 Briefing seperti biasa dimulai, kali ini dipimpin oleh ka Ardi, bertugas piket hari ini, semuanya menyetor nama pasien masing-masing. Ketika giliran kami, ayu menjelaskan kepada Pak Pandi bahwa kami mahasiswa magang akan mengisi senam sebelum materi dimulai, kami berdebat ringan sambil bercanda tentang kapan senam yang kami isi, apakah untuk pasien day care, pasien rawat inap, atau keduanya, kami bersikukuh ingin isi senam untuk pasien rawat inap saja, tetapi semua tim ingin kami senam di dua sesi. Akhirnya, diambil keputusan bahwa kami mengisi keduanya, hanya, karena aku kemarin sudah mengisi senam, aku hanya diminta satu sesi saja di siang hari.
09.15 Senam dimulai, dipimpin oleh ayu, hanun ikut mendampingi disampingnya, mengikuti gerakan ayu. Dengan mengenakan kaos yang sama, kaos yang kami pesan sekelas, kelas kami Psikologi NonReguler D 2012. Setelah senam, kami bertiga membantu tim membuat hiasan kepala ondel-ondel, dari lidi dan kertas karton digunting dan ditempel ke masing-masing lidi. Ini dibuat dalam rangka merayakan hari Ulang Tahun Jakarta yang jatuh pada minggu besok, 22 Juni 2015.
14.00 Pasien rawat inap sudah mulai berdatangan, aku ikut menjemput mereka ke ruang belimbing, bersama pak Riza, kami ke ruang pasien laki-laki, aku yang membantu pak Kar (perawat di bangsal belimbing) memanggil satu persatu pasien yang ikut rehabilitasi mental, dengan membawa catatan yang sudah didata. Jumlah pasien laki-laki hari ini ada tujuh orang, Pak Tendi sudah pulang, dan satu lagi pasien tidak mau ikut, hanya tidur-tiduran saja, ketika dipanggil Pak Riza dengan suara keras, ia balas juga dengan suara keras jika dirinya tidak mau ikut. Jadilah kami bertujuh turun dari lt 2 gedung depan RS Duren Sawit, karena lift satu-satunya lama sekali menyala, kami memutuskan untuk turun menggunakan tangga emergency, sesampainya di bawah, kami menunggu ambulans, kami (aku, pak Riza, pasien laki-laki, dan pasien perempuan yang dijemput bu Ayu) duduk-duduk di halaman lobby, setelah ambulans datang, kami segera naik, aku dan Pak riza duduk di depan mobil, pasien duduk di belakang. Kami berangkat menuju gedung rehabilitasi mental.
15.00 Sebelum materi, kami bertiga memimpin senam. Ada salah satu pasien yang pura-pura pingsan di depan kami, alasannya tidak mau ikut senam, kemudian ia duduk-duduk, agak mengamuk, dan kemudian dengan gerakan yang lembut dan lambat, ia jatuh ke lantai, tim rehab berusaha membangunkannya, membiarkannya, mendiamkannya sampai ia lelah berpura-pura, tapi kemudian ternyata malah merusak konsentrasi pasien lain yang sedang senam, akhirnya ia di seret dan dibawa ke ruang pelatihan menyulam dan keterampilan wanita, aku tidak tahu bagaimana cerita selanjutnya, yang aku tahu, ibu itu sudah hadir lagi di tengah pasien lainnya ketika materi DGT dimulai, dibawakan oleh Pak Riza. Aku, hanun, bu ayu, dan bu nusye selesai membuat tanda-tanda berwarna dari kain flanel ditempelkan ke angklung, sesuai instruksi bu nusye. Latker hari ini bukan tentang terapi olahraga, tetapi bermain musik angklung bersama-sama, dipimpin oleh bu Nusye bermain piano, bu Ayu memimpin warna-warna yang harus dibunyikan. Dan kami membantu bernyanyi bersama-sama. Lagu kedua yang dibawakan bu nusye adalah lagu Dewa yang liriknya "Tuhan kiriiiimkanlaaah akuu, kekasih yang baik hatiii, yang mencintaiiii akuu, apa adanyaaa..." Rivaldi salah satu pasien yang duduk di baris depan menangis, airmatanya jatuh ke pipi, kemudian ia mengusapnya, berkali-kali, pak Taruli yang ikut melihat memberikan tisu padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar