Halaman

Foto saya
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Your Future Psychology

Kamis, 25 Juni 2015

Hari ke-20

Hari ke-duapuluh, Poli Psikologi, Rumah Sakit Khusus Daerah, Duren Sawit


08.35 Aku datang telat sekali, setelah sampai ruangan, sudah ada bu Nurul dan mba Maria, sebelum sampai ruangan, aku berpapasan dengan bu Rena, "nanti tolong ambilkan alat tes trus kasih ke ruangan sebrang poli paru seperti biasa ya bunga" katanya dengan sopan, aku segera mengiyakan. Aku menyalami tangan mba Maria dan bu Nurul di poli. Setelah sedikit membantu mba Maria filing dan input data pasien, mba Maria meminta aku membawa alat tes dan RM dari pasien yang ditangani bu Rena. Hari ini bu Rena yang giliran praktek. Mba Maria juga yang menyarankan agar aku langsung saja ikut di dalam ruangan, mendampingi bu Rena. Pasien yang sedang ditanganinya adalah pasien dengan hidrocepalus, perkembangannya terhambat padahal ia sudah duduk di bangku SMP, tubuhnya kecil, pendek. 

08.45 Aku mengikuti proses tes IQ, menggunakan tes WISC juga seperti kemarin, tapi dengan psikolog yang berbeda, berbeda pula catatan yang aku dapat. Seperti halnya kemaren, aku mencatat instruksi yang menarik dan berbeda dari bu Rena sebagai tester, aku melihat perbedaan dari dua anak yang sudah aku observasi dari hari kemarin, pasien anak hari ini sangat kooperatif, walaupun suaranya kecil, tapi setiap pertanyaan dijawabnya dengan baik. Tidak seperti pasien kemaren, tidak konsentrasi sama sekali dan bahkan hampir semua pertanyaan bagian pengetahuan umum tidak dapat dijawabnya. Yang berkesan bagiku, pasien hari ini dapat menjawab dengan baik pertanyaan mengenai hobinya di rumah, aktivitas di rumah setelah ia sekolah, bagaimana kedekatan dengan keluarga, dan ia mengetahui mengoperasikan mesin cuci, ia mengetahui cara memasak nasi di ricecooker, cara memasak nasi goreng, dan ia sering mengulek sambel sendiri. Hebat. 

09.15 Di akhir tes, bu Rena memberikan instruksi agar "X" menuliskan angka 1 - 10 di awalnya, tapi kemudian bu Rena dengan random menyebut angka puluhan, kemudian, ratusan, ribuan, puluh ribuan, ratus ribuan, sampai sejuta yang harus ditulis oleh X. Instruksi selanjutnya adalah menuliskan huruf A sampai Z, "huruf besar atau huruf kecil?" pertanyaan pertama yang X tanyakan kepada Bu Rena. Terakhir, X diminta menuliskan cerita aktivitas pagi hari dari mulai bangun tidur hingga pergi ke sekolah di lembar yang sama. Setelah itu, orangtuanya dipanggil ke dalam ruangan, ada ayahnya juga ibunya, bu rena hanya menjelaskan bahwa memang sudah benar metode yang diajarkan oleh sekolah dari anak mereka. Karena sudah benar bahwa kemampuan akademik dan kompetensi tertentu dari X tidak bisa disamaratakan oleh teman-teman lainnya. Bu Rena juga memberi tahu bahwa yang paling penting adalah karakter building. Buat apa cerdas tetapi tidak ada attitude dari seseorang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar