Hari ke-lima belas, instalasi Rehabilitasi Psikososial RSKD Duren Sawit
08.40 Aku datang tergesa-gesa bersama hanun, kami telat, padahal ini breafing terakhir kalinya untuk kami, mahasiswa magang, semua berjalan seperti biasanya, yang berbeda adalah ketika giliran kami diminta untuk berbicara, kami satu persatu langsung mengutarakan apa yang kami rasakan disini sebagai tanda perpisahan, rasa terimakasih kepada semua tim, rasa bersalah karena kurang sekali kontribusi yang diharapkan, rasa bangga karna dipercaya,dan rasa kecewa karena sangat sempit sekali pertemuan yang tercipta.
10.00 Aku, hanun, dan ayu hanya ngobrol santai di depan meja, sambil melihat teh ineu dan mami (bu Nusye) membawakan materi DGT untuk pasien day care, materi yang dibawakan sama seperti hari lalu, tentang kesehatan dan kebersihan, role playnya juga sama,yaitu terapi sederhana untuk otot tangan. Pasien hari ini hanya berjumlah lima orang, satu perempuan dan empat laki-laki, semuanya kooperatif, setelah materi DGT selesai, mereka beristirahat. Ketika istirahat, kami tim memutuskan untuk berkaraoke, awalnya dibuka oleh hanun yang menyanyikan lagu krispatih, setelahnya pasien day care kami minta untuk bernyanyi bersama kami, karena terapi musik rutin dilakukan untuk pasien rawat inap setiap hari kamis, berbeda dengan pasien day care. Sehingga, mereka berlima terlihat excited melihat kami bernyanyi
11.00 Selama kurang lebih dua jam, dalam keadaan lapar dan haus karena hari ini puasa di bulan Ramadhan, kami se-tim bergantian bernyanyi, bersama pasien day care. Aku menyanyikan lagu sepanjang usia dari kerispatih, aku suka menyanyi, jadi, aku merasa sangat menikmati permainan yang aku tunjukkan kepada para penonton disana, selanjutnya, teh ineu, mami, bu lidya, ikut bergantian bernyanyi bersama kami. Kami senang, hari ini hari terakhir kami di rehab. Banyak sekali foto yang diambil, banyak sekali video yang diambil. Kami bahagia.
13.45 Aku, dan ayu memimpin senam untuk terakhir kalinya, kami sangat menikmati, meresapi lagunya, memasukkan seluruh memory tentang gerakan senam, ruangan aula yang selama tiga minggu kami gunakan setiap harinya, aku menghirup dalam-dalam udara kehangatan bersama tim rehab, bersama pasien. Ini semua aku lakukan karena khawatir akan datang rindu yang bertumpuk-tumpuk nantinya setelah kami tidak lagi disini.
14.45 Setelah senam, kami tidak melihat proses materi DGT dan latker para pasien, kami di ruang staff, bersama bu lidya diajarkan bagaimana membuat laporan pengembalian pasien ketika pasien sudah boleh dipulangkan atau sudah habis paket, selama 10 kali pertemuan, pasienku berinisial S. Dirawat di ruang Berry, hanya 6 kali mengikuti rehab dan selanjutnya dijemput keluarganya pulang. Pasienku mengidap B20. Artinya positif HIV. dan memiliki gangguan F20.3 yaitu skizofrenia tipe tak terinci atau tak terdefinisi. Setiap kegiatan kami hari ini didokumentasikan. Seolah ini yang terakhir. yang paling terakhir.
15.30 Kami semua pulang, aku berpamitan kepada bu lidya, bu nusye, teh ineu, pak Riza, Pak Taruli, Ka Ardi, dan Ka Niki. mengucapkan maaf dan terimakasih, berjanji akan sering main dan tak melupakan tempat ini. Bersama-sama saling mendoakan. ya Allah, semoga seluruh kegiatan kami ini menjadi satu ibadah padaMu, menjadi satu kegiatan yang bermanfaat untuk hidup kami, dan terus jaga rasa sayang kami yang sudah kau cipta, seperti sebuah keluarga.
16.30 Aku menunggu bu Ayu di pinggir jalan, tempat kami menunggu metromini 52 menuju stasiun tebet. Setelah bu Ayu datang, ia malah meminta kami berfoto-foto di pinggir BKT, sambil mengambil angle dengan background gedung rumah sakit duren sawit di belakang kami, disebrang kali BKT. Kami bergaya sesuka kami, dengan kamera SLR milik hanun yang dari pagi digunakan terus menerus. Tak lama kami bergaya, ka Ardi, ka Dika, dan ka suci datang, kami menyambutnya, jadilah kami berfoto-foto berkelompok disana. Kami bahagia, tidak peduli pulang jam berapapun, rasanya hangat berada disini. Rasanya tidak bisa dibayangkan meninggalkan mereka. Tim Rehab. Rasa tak ingin pisah ini juga yang mensponsori kami untuk mengadakan acara buka bersama dadakan. Kami putuskan untuk menyantap makanan berbuka di bebek kaleyo, Tebet.
08.40 Aku datang tergesa-gesa bersama hanun, kami telat, padahal ini breafing terakhir kalinya untuk kami, mahasiswa magang, semua berjalan seperti biasanya, yang berbeda adalah ketika giliran kami diminta untuk berbicara, kami satu persatu langsung mengutarakan apa yang kami rasakan disini sebagai tanda perpisahan, rasa terimakasih kepada semua tim, rasa bersalah karena kurang sekali kontribusi yang diharapkan, rasa bangga karna dipercaya,dan rasa kecewa karena sangat sempit sekali pertemuan yang tercipta.
10.00 Aku, hanun, dan ayu hanya ngobrol santai di depan meja, sambil melihat teh ineu dan mami (bu Nusye) membawakan materi DGT untuk pasien day care, materi yang dibawakan sama seperti hari lalu, tentang kesehatan dan kebersihan, role playnya juga sama,yaitu terapi sederhana untuk otot tangan. Pasien hari ini hanya berjumlah lima orang, satu perempuan dan empat laki-laki, semuanya kooperatif, setelah materi DGT selesai, mereka beristirahat. Ketika istirahat, kami tim memutuskan untuk berkaraoke, awalnya dibuka oleh hanun yang menyanyikan lagu krispatih, setelahnya pasien day care kami minta untuk bernyanyi bersama kami, karena terapi musik rutin dilakukan untuk pasien rawat inap setiap hari kamis, berbeda dengan pasien day care. Sehingga, mereka berlima terlihat excited melihat kami bernyanyi
11.00 Selama kurang lebih dua jam, dalam keadaan lapar dan haus karena hari ini puasa di bulan Ramadhan, kami se-tim bergantian bernyanyi, bersama pasien day care. Aku menyanyikan lagu sepanjang usia dari kerispatih, aku suka menyanyi, jadi, aku merasa sangat menikmati permainan yang aku tunjukkan kepada para penonton disana, selanjutnya, teh ineu, mami, bu lidya, ikut bergantian bernyanyi bersama kami. Kami senang, hari ini hari terakhir kami di rehab. Banyak sekali foto yang diambil, banyak sekali video yang diambil. Kami bahagia.
13.45 Aku, dan ayu memimpin senam untuk terakhir kalinya, kami sangat menikmati, meresapi lagunya, memasukkan seluruh memory tentang gerakan senam, ruangan aula yang selama tiga minggu kami gunakan setiap harinya, aku menghirup dalam-dalam udara kehangatan bersama tim rehab, bersama pasien. Ini semua aku lakukan karena khawatir akan datang rindu yang bertumpuk-tumpuk nantinya setelah kami tidak lagi disini.
14.45 Setelah senam, kami tidak melihat proses materi DGT dan latker para pasien, kami di ruang staff, bersama bu lidya diajarkan bagaimana membuat laporan pengembalian pasien ketika pasien sudah boleh dipulangkan atau sudah habis paket, selama 10 kali pertemuan, pasienku berinisial S. Dirawat di ruang Berry, hanya 6 kali mengikuti rehab dan selanjutnya dijemput keluarganya pulang. Pasienku mengidap B20. Artinya positif HIV. dan memiliki gangguan F20.3 yaitu skizofrenia tipe tak terinci atau tak terdefinisi. Setiap kegiatan kami hari ini didokumentasikan. Seolah ini yang terakhir. yang paling terakhir.
15.30 Kami semua pulang, aku berpamitan kepada bu lidya, bu nusye, teh ineu, pak Riza, Pak Taruli, Ka Ardi, dan Ka Niki. mengucapkan maaf dan terimakasih, berjanji akan sering main dan tak melupakan tempat ini. Bersama-sama saling mendoakan. ya Allah, semoga seluruh kegiatan kami ini menjadi satu ibadah padaMu, menjadi satu kegiatan yang bermanfaat untuk hidup kami, dan terus jaga rasa sayang kami yang sudah kau cipta, seperti sebuah keluarga.
16.30 Aku menunggu bu Ayu di pinggir jalan, tempat kami menunggu metromini 52 menuju stasiun tebet. Setelah bu Ayu datang, ia malah meminta kami berfoto-foto di pinggir BKT, sambil mengambil angle dengan background gedung rumah sakit duren sawit di belakang kami, disebrang kali BKT. Kami bergaya sesuka kami, dengan kamera SLR milik hanun yang dari pagi digunakan terus menerus. Tak lama kami bergaya, ka Ardi, ka Dika, dan ka suci datang, kami menyambutnya, jadilah kami berfoto-foto berkelompok disana. Kami bahagia, tidak peduli pulang jam berapapun, rasanya hangat berada disini. Rasanya tidak bisa dibayangkan meninggalkan mereka. Tim Rehab. Rasa tak ingin pisah ini juga yang mensponsori kami untuk mengadakan acara buka bersama dadakan. Kami putuskan untuk menyantap makanan berbuka di bebek kaleyo, Tebet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar