ketika alam berganti rupa
karya : nugroho suksmanto
di kota, alam berganti rupa
pohon tinggi mengganti gedung menjulang
pusat belanja mengganti pasar di tanah lapang
lampu lampu merkuri mengganti bulan dan bintang
mobil mobil mengganti sepeda
dan motor menjadi kuda
berpacu dengan pabrik mengotori udara
terlihat alam dari rumah kaca
mencairkan es di kutub utara
membuat laut terlihat murka
menggenangi pesisir dan jalan di sekitiarnya
akankah kota kota menjadi seperti venecia ?
-------------------------------------------------------------------------
Diburu waktu
karya : nugroho suksmanto
hai , jarum jam
ajari aku melihat waktu
sebagai bukti ketepatan
dan bukan sebagai alasan keterlambatan
walalupun sempit,
walaupun sedikit,
dengan waktu jadikan aku sadar
bahwa hidup hanya sementara
--------------------------------------------------------------------------------------
aku tak jadi menulis
karya : acep zamzam nur
aku tak jadi menulis sajak untukmu
malah asik mencumbu bangkai kupu kupu
keindahannya mengingatkanku pada kefanaan
yang senantiasa menyalahkan rindu
dan kerapuhannya menjadi bagian dari waktu
mungkin kerlip bintang masih bertanya tentang cinta
tentang persetubuhan lampu dan cahaya
dengan ujung jemari kusentuh tepi cakrawala
suaraku patah oleh cuaca yg kehilangan bahasa
dan air mataku terserap udara yg bertuba
dahan dahan mengelam saat mengalami kehilangan
ngungun menahan kepergian daun demi daun
kesedihan menjadi ungkapan musim yg berganti
ingin ku bakar diriku agar sabar seperti debu
dan bangkai kupu kupu biarlah lebur bersamaku
---------------------------------------------------------------------------------------
Secangkir kopi
karya : acep zamzam nur
kuaduk kopiku, kuaduk kopimu
kuaduk hidupku , kuaduk hidupmu
secangkir kopi tanpa gula
seperti hidup kita
kuaduk hidupmu dalam cangkirku
kuaduk hidupku dalam cangkirmu
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Ruang
karya : acep zamzam nur
aku lupa bagaimana warna cakrawala
bagaimana benang benang sutra
kemilau tiram
umbai umbai merjan , pelangi senja yg membentang
biru , merah ,kuning , hijau atau jingga
mungkin aku sudah melupakan semuanya
sebab begitu mencekam ruang dihadapanku
begitu lapang begitu terang dan bgitu berkilauan
begitulah ia telah mempesonaku
telah menggetarkan seluruh kesadaran serta bwah sadarku
tapi akankan kau berani memasukinya , kekasihku
akankah aku berani memasuki sebuah ruangmu?
yg memancar dair mata sorot perempuan
yg berdiri didepanku ?
---------------------------------------------------------------------------------------
Nasib
karya : acep zamzam nur
harus kita apakan hidup ?
terlanjur masuk
----------------------------------------------
kutipan sajak
Rendra
namaku suto
ketika aku lahir , hujan turun dengan lebatnya
diujung senja kala
sebagai bayi tubuhku terlalu besar
aku lahir dengan kaki lebih dulu
ibuku berteriak . aaaaaaaak ... lalu mati
-------------------------------------------------
Di China dan di Kita
Karya : Nugroho Suksmanto
Di China bebas tak beragama
Orang orangnya santun
Saat menentang agama
Di Kita agama sedikitnya lima
Orang orangnya beringas
Saat membela agama
Di China pemimpinnya keji
Saat memberantas korupsi
Tak segan menembak mati
Di KIta para pemimpin baik hati
berderma dari hasil korupsi
Pergi haji berkali kali
---------------------------------------------------------------
Hati Presiden
Karya : Nugroho Suksmanto
Presiden , mengapa hatimu kecil
padahal badanmu besar
mengapa kau tak seperti
presiden yg berbadan kecil
tapi berhati besar
menggunakan teknologi tinggi
menjelajah dirgantara
melepas jajahan jadi merdeka
-----------------------------------------------------------------------------------
Antuk melipat mata berkali kali
gerimis menari diantara tegak palmamu
bintang enggan berkedip lelah bicara
bulan sabit bergerak entah kemana
awan menutup wajah hitamnya di langit
burung hantu menagih janji malam
memilih puisi senja cinta
meraba resah
mengantar tidur tanpa aksara
---------------------------------------------------------------------------
kepada peminta minta
karya : Chairil Anwar
baik , baik aku akan menghadap Dia
menyerahkan diri dari segala dosa
tapi jangan tentang lagi aku
nanti darahku jadi beku
jangan lagi kau bercerita
sudah tercacar semua dimuka
nanah meleleh dari luka
sambil berjalan kau usap juga
berseret tiap kau melangkah
mengerang tiap kau memandang
menetes dari suasana kau datang
sembarang kau merebah
mengganggu dalam mimpiku
menghempas aku di bumi keras
dibibirku terasa pedas
mengaum di telingaku
baik , baik aku akan menghadap Dia
menyerahkan diri dari segala dosa
tapi jangan tentang lagi aku
nanti darahku jadi beku
-------------------------------------------------------------------------------
Kutipan
"pesan pencopet kepada pacarnya"
Karya : Rendra
Nasibmu memang sudah lumayan
dari babu menjadi selir jawatan
apa lagi ?
nikah padaku merusak keberuntungan
masa depanku terang repot
sebagai copet , nasibku untung untungan
ini bukan ngesah
tapi aku memang bukan bapak yg baik
untung bayi yg kau kandung
---------------------------------------------------------------------------------