Halaman

Foto saya
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Your Future Psychology

Rabu, 29 Februari 2012

28 Februari 2012 Gramedia Plaza Semanggi

ketika alam berganti rupa
karya : nugroho suksmanto

di kota, alam berganti rupa
pohon tinggi mengganti gedung menjulang
pusat belanja mengganti pasar di tanah lapang
lampu lampu merkuri mengganti bulan dan bintang
mobil mobil mengganti sepeda
dan motor menjadi kuda
berpacu dengan pabrik mengotori udara


terlihat alam dari rumah kaca
mencairkan es di kutub utara
membuat laut terlihat murka
menggenangi pesisir dan jalan di sekitiarnya 
akankah kota kota  menjadi seperti venecia ?  


-------------------------------------------------------------------------

Diburu waktu
karya : nugroho suksmanto


hai , jarum jam 
ajari aku melihat waktu 
sebagai bukti ketepatan 
dan bukan sebagai alasan keterlambatan
walalupun sempit,
walaupun sedikit,
dengan waktu jadikan aku sadar 
bahwa hidup hanya sementara

--------------------------------------------------------------------------------------

aku tak jadi menulis
karya : acep zamzam nur

aku tak jadi menulis sajak untukmu
malah asik mencumbu bangkai kupu kupu 
keindahannya mengingatkanku pada kefanaan 
yang senantiasa menyalahkan rindu
dan kerapuhannya menjadi bagian dari waktu

mungkin kerlip bintang masih bertanya tentang cinta
tentang persetubuhan lampu dan cahaya
dengan ujung jemari kusentuh tepi cakrawala
suaraku patah oleh cuaca yg kehilangan bahasa
dan air mataku terserap udara yg bertuba
dahan dahan mengelam saat mengalami kehilangan
ngungun menahan kepergian daun demi daun
kesedihan menjadi ungkapan musim yg berganti
ingin ku bakar diriku agar sabar seperti debu
dan bangkai kupu kupu biarlah lebur bersamaku 

---------------------------------------------------------------------------------------

Secangkir kopi
karya : acep zamzam nur

kuaduk kopiku, kuaduk kopimu
kuaduk hidupku , kuaduk hidupmu

secangkir kopi tanpa gula
seperti hidup kita

kuaduk hidupmu dalam cangkirku
kuaduk hidupku dalam cangkirmu

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Ruang
karya : acep zamzam nur

aku lupa bagaimana warna cakrawala 
bagaimana benang benang sutra
kemilau tiram
umbai umbai merjan , pelangi senja yg membentang
biru , merah ,kuning , hijau atau jingga

mungkin aku sudah melupakan semuanya 
sebab begitu mencekam ruang dihadapanku 
begitu lapang begitu terang dan bgitu berkilauan
begitulah ia telah mempesonaku 
telah menggetarkan seluruh kesadaran serta bwah sadarku  
tapi akankan kau berani memasukinya , kekasihku 
akankah aku berani memasuki sebuah ruangmu?
yg memancar dair mata sorot perempuan 
yg berdiri didepanku ?

---------------------------------------------------------------------------------------

Nasib
karya : acep zamzam nur

harus kita apakan hidup ? 
terlanjur masuk

----------------------------------------------
kutipan sajak 
Rendra


namaku suto 
ketika aku lahir , hujan turun dengan lebatnya
diujung senja kala
sebagai bayi tubuhku terlalu besar
aku lahir dengan kaki lebih dulu
ibuku berteriak . aaaaaaaak ... lalu mati

------------------------------------------------- 

Di China dan di Kita
Karya : Nugroho Suksmanto 

Di China bebas tak beragama
Orang orangnya santun 
Saat menentang agama

Di Kita agama sedikitnya lima
Orang orangnya beringas
Saat membela agama

Di China pemimpinnya keji
Saat memberantas korupsi 
Tak segan menembak mati

Di KIta para pemimpin baik hati 
berderma dari hasil korupsi
Pergi haji berkali kali

---------------------------------------------------------------

Hati Presiden
Karya : Nugroho Suksmanto

Presiden , mengapa hatimu kecil 
padahal badanmu besar
mengapa kau tak seperti 
presiden yg berbadan kecil
tapi berhati besar

menggunakan teknologi tinggi 
menjelajah dirgantara
melepas jajahan jadi merdeka

-----------------------------------------------------------------------------------

Antuk melipat mata berkali kali 
gerimis menari diantara tegak palmamu
bintang enggan berkedip lelah bicara
bulan sabit bergerak entah kemana

awan menutup wajah hitamnya di langit
burung hantu menagih janji malam
memilih puisi senja cinta
meraba resah
mengantar tidur tanpa aksara

---------------------------------------------------------------------------

kepada peminta minta
karya : Chairil Anwar

baik , baik aku akan menghadap Dia
menyerahkan diri dari segala dosa
tapi jangan tentang lagi aku
nanti darahku jadi beku 
jangan lagi kau bercerita
sudah tercacar semua dimuka

nanah meleleh dari luka
sambil berjalan kau usap juga
berseret tiap kau melangkah
mengerang tiap kau memandang
menetes dari suasana kau datang
sembarang kau merebah
mengganggu dalam mimpiku
menghempas aku di bumi keras
dibibirku terasa pedas
mengaum di telingaku 

baik , baik aku akan menghadap Dia
menyerahkan diri dari segala dosa
tapi jangan tentang lagi aku 
nanti darahku jadi beku 

 
-------------------------------------------------------------------------------

Kutipan
"pesan pencopet kepada pacarnya"
Karya : Rendra


Nasibmu memang sudah lumayan
dari babu menjadi selir jawatan
apa lagi ? 
nikah padaku merusak keberuntungan
masa depanku terang repot

sebagai copet , nasibku untung untungan 
ini bukan ngesah
tapi aku memang bukan bapak yg baik
untung bayi yg kau kandung

--------------------------------------------------------------------------------- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar