Halaman

Foto saya
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Your Future Psychology

Kamis, 13 Februari 2014

psikologi warna pada wawancara seleksi kerja

PSIKOLOGI  WARNA  PADA  RUANG DAN PAKAIAN SAAT WAWANCARA SELEKSI KERJA


Warna  adalah  kecantikan  mahadasyat  dari  karya  Tuhan Yang Maha Esa, dan  tanpa  disadari  ada  rasa yang muncul untuk  masing masing warna, kemudian  rasa  itu  berubah menjadi  perilaku, maka  munculah ilmu psikologi  terapan yang dikenal  dengan psikologi  warna, yaitu  studi tentang warna  sebagai  penentu  perilaku  manusia.  Bahkan warna dalam dunia Psikologi warna dikenal sebagai salah satu bentuk pengobatan penyakit psikologis, terapi  ini  dikenal sebagai Chromotherapi. Menurut healing.about.com terapis yang terlatih dalam terapi warna menggunakan cahaya dan warna dalam bentuk alat, visualisasi, atau komunikasi verbal untuk menyeimbangkan energi di daerah tubuh kita yang kurang Vibrance, baik itu fisik, emosional, spiritual, atau mental.

 Ada empat warna utama psikologis - merah, biru, kuning dan hijau. Mereka berhubungan masing-masing untuk tubuh, pikiran, emosi dan keseimbangan penting antara ketiganya.  Berikut  saya  akan  paparkan  pengaruh   warna pada ruangan  dan  pakaian  saat  wawancara  seleksi  kerja  menurut  kesimpulan  yang  saya  pelajari  berbagai   sumber.    

1.       Merah
Ruangan              : Menimbulkan  kesan  kekuatan, kegembiraan, agresi, keberanian  untuk  flight
                                  or  fight.  Ketika  perusahaan  menggunakan  warna  cat dinding  pada  ruangan
                                 untuk  wawancara  karyawan  baru  maka karyawan  akan  merasakan  gembira,
                                  keberanian, semangat  yang  tinggi, tapi  cenderung  diiringi  dengan  emosi 
                                  yang  tidak  stabil.
Pakaian                                : Menimbulkan  kesan  menarik,  karena  warna  yang  cerah. Ketika  karyawan
mengenakan  pakaian  dengan  warna  ini , karyawan  akan  merasa  lebih        percaya diri, berani, semangat, dan ceria.  Sedangkan  pewawancara  melihat  karyawan  adalah  seorang  yang  berani,  penyuka  tantangan, motivasi tinggi, dan  ambisius .

2.       Biru
Ruangan              : Menimbulkan  kesan  tenang, rileks, santai,  sejuk, cerdas, komunikasi baik.
                                   Ketika  perusahaan  menggunakan  warna  cat  dinding  pada  ruangan  untuk
                                  wawancara  karyawan  baru  maka  karyawan  akan  merasakan  ketenangan,
                                  kesejukan,  kecerdasan  logika  karyawan  akan  meningkat, dan  cara
                                  berkomunikasi  karyawan  akan  terlihat  sangat  baik.

Pakaian                                :  Menimbulkan  kesan  formal, sopan,  mempunyai  tingkat  motivasi  dan
emosi  yang  stabil, menggambarkan  loyalitas  tinggi, jiwa  leadership kepercayaan.

3.       Kuning
Ruangan              : Menimbulkan  kesan  optimis,  percaya  diri,  ramah,  kreatif,  cemas,
                                  emosional  depresi,  Ketika  perusahaan  menggunakan  warna  cat  dinding
                                  pada  ruangan  untuk  wawancara  karyawan  baru  maka  karyawan  akan
                                  merasa  optimis, ramah,  tingkat kreativitas  karyawan  meningkat.
Pakaian                                :  Menimbulkan  kesan  konsentrasi, optimis,  percaya diri. Karyawan  yang
                                  mengenakan  pakaian  warna  kuning  konsentrasi nya  akan  meningkat.


4.       Hijau
Ruangan              :  Menimbulkan  kesan  sejuk, nyaman,  menenangkan,  lemas. Ketika
                                 perusahaan  menggunakan  warna  hijau  maka  karyawan  akan  merasa
                      nyaman, tapi  dengan  tidak  mempunyai  semangat  yang  tinggi.


Pakaian                                :  Karyawan  yang  mengenakan  pakaian  warna  hijau  akan   menimbulkan
    kesan  sehat,  mempunyai  visi  yang  jelas,  dan  tenang



 
 

Kamis, 06 Februari 2014

Fenomena wawancara daring

Andi  Annisa  Hakim Bunga  Sumadi
1125125385 Psikologi UNJ 2012


Fenomena Wawancara Daring

                Sekedar  info  awal,  daring  adalah  akronim  dari  “dalam jaringan” atau dalam bahasa inggris  disebut  online, kosakata  ini  termasuk    kosakata  baru  di Indonesia.  Wawancara  daring  adalah  wawancara  yang  dilakukan  melalui internet/jejaring sosial, umumnya bertujuan  untuk  menyaring  karyawan, tulisan  ini terinspirasi  film Hollywood  berjudul  “internship”  yang  kala itu pernah  saya  tonton, film ini menceritakan  tentang dua orang sahabat  yang  tidak  punya  pekerjaan tetap, kemudian  mereka  nekat  melamar pekerjaan  sebagai  karyawan  magang  di  perusahaan “google”.  Nah, film ini melakukan  kegiatan  wawancara  via internet, menurut  saya  wawancara  ala  modern  ini  menarik  untuk  ditulis,  terfikir  oleh  saya  apa apa  saja  kelebihan  dan  kekurangan  wawancara  daring  dibanding  wawancara  face to face  pada umumnya.

                Menurut  saya  kelebihan  wawancara  daring  diantaranya  adalah  menghemat  waktu,  menghemat  tenaga,  sekaligus  menghemat  pengeluaran  tentunya, bahkan  menghemat  rasa  cemas, karena  menurut  saya  ada  rasa  cemas  yang  lebih  banyak  dirasakan  ketika   wawancara  langsung  dibanding  wawancara  daring.

                Kekurangan  wawancara daring  menurut  saya  adalah
1.       Tidak  semua  orang  mempunyai  wajah  videogenic
2.       Faktor  jaringan  internet  yang  kurang  akan  menghambat  komunikasi  jarak  jauh  dengan  pewawancara  dan menghambat  penilaian.
3.       Tidak  ada  kontak  langsung  pewawancara  dengan  yang  diwawancara  seperti  berjabat  tangan dan  kontak  mata  secara langsung.
4.       Sulitnya  penilaian  subyektif  dari  pewawancara  terkait  microexpression  dari  orang  yang  diwawancarai,  karena  mungkin  saja  ada  tingkah laku  yang  disembunyikan  atau  tidak  terlihat  ketika  sedang  berlangsung  proses  wawancara.
Sekian  menurut  saya  fenomena  wawancara  daring.
Refrensi       :  http://archive.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/76412-kiat-wawancara-kerja-via-video-daring.html

Senin, 16 September 2013

Menambahkan widget twitter ke blog

Menambahakan Widget Twitter Ke Blog. Widget twitter yang saya maksud ialah widget untuk menampilkan Tweet Pengguna. Misalnya nama pengguna atau akun twitternya @aafiika maka di widget ini hanya tweet si aafiika yang muncul.
Widget Twitter terbaru ini menurut saya tidak selengkap widget yang dulu, dimana kita bebas mengatur warna dan tema widget. Tapi dalam pembuatannya lebih mudah yang baru ini. Sebelum membuat Widget ini pastikan Anda telah memiliki akun twitter jika belum silahkan daftar, caranya mudah kok coba saja :).


1. Login di twitter.com
2. Ikuti link ini https://twitter.com/settings/widgets/new (copy saja ke address bar)
3. Isi semua textbox/kolom sesuai kebutuhan, perhatikan gambar berikut

Widget Timeline User Twitter Untuk Blog
Create New Twitter Widget
Keterangan angka pada gambar diatas :
  1. Username twitter yang akan ditampilkan dalam widget
  2. Tinggi widget silahkan Anda tentukan atau biarkan kosong untuk default (600 px)
  3. Ada 2 pilihan tema yaitu Terang dan Gelap (hitam) sesuaikan dengan selera
  4. Ceklist bila ingin foto/media yang di tweet akan terbentang otomatis (sebaiknya jangan di ceklist agar tidak kelihatan lebar)
  5. Warna link silahkan pilih untuk warna link dalam widget
  6. Abaikan saja jangan di ceklist
  7. Isikan dengan domain atau alamat blog dimana widget akan diletakkan (ingat isi tanpa www, bila tidak sama alamatnya maka widget tidak akan muncul)
  8. Buat widget Anda
4. Setelah widget selesai dibuat copy HTML code yang ada disebelah kanan bawah (lihat gambar)
Code Widget Twitter
5. Buka blogger.com pilih blog yang akan dipasang widget timeline twitter klik tata letak > tambah gadget > klik HTML/JavaScript paste code yang sudah di copy tadi dan simpan.
OKsip mantap kini tweet dari akun Twitter Anda telah tampil di blog hal ini bisa menambah followers dari pengunjung blog. Semoga bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan, terimakasih.

Metodologi Penelitian : membuat masalah

Andi  Annisa  Hakim  Bunga  Sumadi
1125125385
Psikologi  UNJ  kelas D 2012
Tugas  Metodologi  Penelitian 1 : Membuat  masalah  terkait  psikologis




“Masalah  ketidakpekaan  antar sesama  Penumpang  Terhadap  ‘Penumpang  yang  Diutamakan’  dalam  Transportasi  Umum”


            Di  Indonesia,  transportasi  umum  sudah  menjadi  bagian  yang  tak  terpisahkan  dari mayoritas  penduduk  Indonesia  untuk  melakukan kegiatan  sehari-hari,  di  Jakarta  khususnya,  transportasi  umum  seperti  transjakarta,  kopaja,  metromini,  dan  bus kota  berlalu  lalang  menghiasi  wajah  ibukota  Indonesia.

            Sebagaimana  yang  kita  sepakati,  baik  dalam  hukum  tertulis  seperti  peraturan  Undang-Undang  mampun  hukum  tidak  tertulis  seperti  etika  dan  tata  krama, kita  tahu  bahwa  ada  sebagian  penumpang  yang  diutamakan  dalam  transportasi  umum  ini,  mereka  adalah  ibu  hamil, ibu  atau  orangtua  yang  membawa  anak,  dan  para  manula.  Kesepakatan  ini  menjadi  masalah  karna  banyak  diantara  pemuda-pemuda  Indonesia yang  menyepelekan  hal  ini,  sehingga  budaya  sopan  dan  ramah  yang  menjadi identitas  bangsa  Indonesia  meluntur

            Latar  belakang pemuda-pemuda  kurang  peduli  terhadap  sesama ini sangat  berkaitan  dengan  faktor-faktor  psikologis  mereka, banyak  faktor  seperti  faktor  internal dan  faktor  eksternal,  bisa  juga  karna  adanya  faktor  intelektualitas,  dan  faktor  lainnya yang  bisa  dijelaskan  dan  diteliti.

            Bicara  akibat, maka kita bisa  lihat dari  penumpang  wanita  yang berdiri terlalu  lama, salah  satu  penelitian  mengatakan  bahwa  wanita pada  umur  remaja  sampai  manula  jika  berdiri  terlalu  lama dapat mengakibatkan  terganggunya  kesehatan  rahim  mereka. Pada intinya akibat  yang  ditimbulkan  bagi  para  penumpang  khusus  yang  tidak  diberikan tempat duduk dan terpaksa  berdiri, baik  dari  sisi  fisiologis  maupun  psikis adalah  sangat  negatif.  Jadi, perlu  dikaji dan diteliti  masalah  ketidakpekaan  antar  sesama  penumpang  terhadap  penumpang  yang  diutamakan  didalam  transportasi  umum