Halaman

Foto saya
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Your Future Psychology

Kamis, 27 Juni 2013

artikel pengantar ilmu pendidikan

KEJUJURAN SEBAGAI FAKTOR 
INTEGRITAS  AKADEMIK  MELEMAH
OLEH : ANDI ANNISA HAKIM BUNGA SUMADI

                Ketika  kita  tengok  bagaimana  keadaan  integritas  akademik  di sekeliling  kita, baik  di  dunia  sekolah,  kampus,  atau institusi  institusi  pemerintah,  ada  banyak  sekali  faktor  yang  mempengaruhi  integritas  akademik  ini  melemah, salah  satu  faktor  paling  berpengaruh  adalah  faktor  kejujuran. 
Mengapa  semua  orang  harus  jujur ? dan  mengapa   ada  orang  yang  tidak  jujur ?  Jawaban  pertanyaan  pertama   adalah  kata  ‘harus’  tidak  keluar   saja  dari  mulut  saya  atau  hanya  saya  yang  mengarang  kata  itu  agar  terlihat  seram, kata  ‘harus’  keluar  dari  perintah  semua  agama,  semua  kepercayaan, semua  perintah  negara.  Semua – semua – semua -  ini  mengetahui  bagaimana  efek  jujur  dalam  setiap  langkah  yang  kita  ambil.  Efeknya  adalah  jujur  dapat  bermanfaat  bagi  diri  orang  sendiri  dan  orang  lain, bermanfaat  dalam segi  apapun,  selanjutnya  jujur  dapat  dipercaya  orang lain,  jujur  dapat  disenangi  orang  lain, dan  banyak  lagi.  Jawaban  pertanyaan  kedua  adalah  karena  mereka  tidak  mematuhi  perintah  semua  agama,  semua  kepercayaan , semua  perintah  negara.  Mengapa  mereka  tidak  mematuhi ? sebabnya  ada  banyak,  mungkin  mereka  dengar  tapi  meremehkan, mungkin  ada  faktor  hereditas- mereka  dilahirkan  oleh  orangtua  yang  juga  tidak  mau  dengar  perintah  ini, mungkin  mereka  belum  menemukan   efek  yang  menguntungkan  ketika  mereka  jujur,  atau  mungkin  mereka  dilahirkan  dalam  lingkungan  yang  terlanjur  menganut  rasa  ketidakjujuran.
Penyimpangan  integritas  paling   kecil,  paling  sering,  dan paling  mudah  dilakukan  adalah  menyontek,  jika  dianalisis  penyebabnya  juga  banyak,  faktor  kepepet,  faktor  tidak  percaya  diri,  faktor  ikutan, faktor  meremehkan  pengajar, dan lain  sebagainya. 
Penyimpangan  integritas  yang  besar  pun  bahkan  lebih  banyak,  ketika  satu  institusi  memberikan   bantuan  dana  pendidikan  seperti  beasiswa,  apa  yang  didata  dan  dikembalikan  datanya  bisa  bervariasi  alias  beda.  Dan  ini  nyata  saya  temukan.  Kemudian   ada  seorang  anak yang  berkebutuhan  khusus  menderita  down  syndrome  yang  mampu  menembus  seleksi  PTN.  Dan  PTN  yang  menerimanya  pun  tidak  memberikan  kebutuhan  khusus  itu,  sehingga  proses  belajar  anak  ini  terhambat,  dan  sekali  lagi  ini  nyata  saya  temukan.  Kembali  lagi  ke  faktor  kejujuran,  mungkin  mereka  kurang  meresapi  rasa  kejujuran  yang  sebenarnya  indah,  mungkin  mereka  terlalu  menyepelekan  perintah  semua-semua-semua  seperti  yang  saya  kemukakan  diatas,  dan  kita  semestinya  percaya  bahwa  sebuah  perintah , ketika  tidak  dipatuhi  maka  akan  ada  sanksi.  Dalam  bentuk  apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar